1. Overall Cost Leadership
Strategi
generik yang pertama ini memerlukan serangkaian taktik ketat yang
saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya termasuk:
kontruksi yang agresif dan efisien dari seluruh fasilitas; reduksi dan
implementasi biaya yang ketat, kontrol terhadap overhead dan minimasi biaya pada seluruh aktivitas value chain perusahaan.
Konsep penting yang berkaitan dengan strategi cost leadership adalah ”experience curve”,
yakni kurva yang menjelaskan bagaimana perusahaan ”belajar” untuk
membuat proses produksi berbiaya rendah yang diperoleh berdasarkan
pengalaman. Semakin meningkat output yang dihasilkan oleh
perusahaan sebagaimana terjadi dibanyak industri, maka biaya tiap unit
produksi akan dapat diturunkan yang relatif sangat bermakna bagi
perusahaan.
Perusahaan
dengan strategi biaya rendah mempunyai cakupan pasar yang luas dan
melayani banyak segmen industri. Keluasan cakupan pasar merupakan hal
yang sangat penting untuk mencapai keunggulan biaya. Sumber keunggulan
biaya ini bermacam – macam tergantung dari struktur industri, antara
lain pencapaian skala ekonomis, teknologi, akses khusus terhadap input produksi dan berbagai hal yang dapat menciptakan keunikan yang sulit untuk ditiru oleh competitor
2. Diferensiasi
Perusahaan
melakukan diferensiasi dengan tujuan terutama untuk memperoleh keunikan
dibandingkan dengan para pesaingnya dan dinilai penting oleh
pembelinya. Diferensiasi memungkinkan perusahaan dapat menawarkan
produknya dengan harga premium karena nilai tambah yang diminati
pembeli. Diferensiasi tumbuh dari rantai nilai perusahaan karena setiap
rantai aktivitas perusahaan merupakan sumber potensial bagi keunikan
yang dapat ditawarkan dan menarik para pembeli. Kualitas bahan baku atau
proses teknologi dapat menjadi sumber diferensiasi yang membedakan
secara signifikan dengan produk kompetitor. Heineken menggunakan bahan
baku pilihan dan bahan ramuan bir serta ragi yang terpilih untuk
menghasilkan bir yang digemari oleh konsumennya. Sedangkan PT. Cendo
menggunakan teknologi khusus untuk mengemas obat tetes mata dalam bentuk
”one day dose” yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Demikian pula perusahaan farmasi Pfizer yang memproduksi obat anti
diabetik Glucopack mendiferensiasi produk tersebut dengan teknologi
lepas lambat (slow released) yang tidak dimiliki oleh kompetitornya.
3. Fokus
Perusahaan memilih strategi fokus bila menginginkan kompetensi inti mereka melayani kebutuhan segmen industri tertentu atau niche pasar
tertentu. Segmen pasar tertentu yang dapat dijadikan target strategi
fokus antara lain : 1) kelompok pembeli tertentu, misalnya perusahaan
yang khusus memproduksi dan memasarkan makanan bayi; 2) pasar geografis
seperti minuman Poccari yang diproduksi di Indonesia hanya dipasarkan di
Indonesia. Perusahaan dengan strategi fokus dapat melayani segmennya
umumnya lebih baik dibandingkan dengan kompetitor yang beroperasi di
pasar yang luas. PT. Cendo hanya bergerak berfokus di segmen obat mata
dengan memanfaatkan seluruh sumber daya dan kapabilitasnya untuk
memberikan layanan terbaiknya untuk konsumennya. Dengan menggunakan
strategi fokus, PT. Cendo memiliki market share yang cukup besar mencapai lebih dari 70% pasar obat mata di Indonesia.
Perusahaan
dapat menciptakan nilai untuk konsumen melalui segmen pasar yang
spesifik dan unik dengan menggunakan satu atau dua strategi fokus yang
berbeda, yaitu: fokus pada cost leadership dan fokus pada diferensiasi. Dalam industri farmasi, perusahaan manufaktur obat generik beroperasi dengan strategi cost leadership. Efisiensi biaya pada perusahaan manufaktur obat generik harus dilakukan pada semua lini sehingga obat generik memiliki unit cost
yang rendah tanpa harus mengurangi mutu dan khasiatnya. Tetapi
strategi berbiaya rendah ini tidak boleh mengorbankan citra mutu yang
dapat memperlemah persepsi konsumen terhadap obat generik yang harganya
jauh lebih murah dibandingkan dengan obat branded.
Dalam
pada itu perusahaan tertentu juga dapat menerapkan strategi fokus
diferensiasi. Perusahaan otomotif BMW berfokus pada konsumen
berpenghasilan menengah ke atas dengan harga jual lebih mahal
dibandingkan dengan rata-rata harga mobil Jepang. BMW melakukan
diferensiasi dengan memproduksi dan memasarkan beberapa seri BWM dan
juga sepeda motor. Strategi ini tidak dilakukan oleh perusahaan Toyota
Jepang karena perusahaan ini memasarkan produknya di berbagai segmen
pasar.
0 komentar:
Post a Comment